Motivasi
dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun.
Menurut Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
Menurut Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
- Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi.
- Menentukan arah perbuatan , yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
- Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang lebih baik dalam beajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa tersebut.
Jenis-jenis Motivasi Belajar
Secara umum
motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (Prayitno, 1989: 10).
a. Motivasi Instrinsik
Menurut
Priyitno (1989: 11) motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang
disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah
laku individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan.
Tetapi individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah
laku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
Thornburgh dalam Priyitno (1989: 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan,tanpa perlu dorongan dari luar.
Thornburgh dalam Priyitno (1989: 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan,tanpa perlu dorongan dari luar.
b. Motivasi ekstrinsik
Sardiman (1990:
90) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif yang menjadi
aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik
dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif
berubah-ubah.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.
Cara Membangkitkan Motivasi Belajar
Terdapat
beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri individu siswa
dalam melakukan aktivitas belajarnya. Menurut Nasution (1982:81) cara
membangkitkan motivasi belajar antara lain:
a. Memberi Angka
Banyak siswa
belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga biasanya
yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat
ditempuh guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan.
b. Meberi Hadiah
Hadiah dapat
membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk
memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka
kemungkinan siswa tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata
lain ia memiliki motivasi belajar agar dapat mempertahankan prestasi.
c. Hasrat Untuk Belajar
Hasil
belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk
mempelajari sesuatu.
d. Mengetahui Hasil
Dengan
mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan
motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan
feedback (umpan balik) bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar.
e. Memberikan Pujian
Pujian
sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi
yang baik pula.
f. Menumbuhkan Minat Belajar
Siswa akan
merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat
belajar apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari
minat siswa itu dalam bidang studi yang ditempuhnya.
g. Suasana yang Menyenangkan
Siswa akan
merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai denga suasana yang
menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
Daftar Pustaka
- Esti, Sri.1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo
- Nasution. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara
- Priyitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK
- Sardiman, A,M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
No comments :
Post a Comment